Pohon Menangis di Amerika Selain di Jember

Pohon Menangis di Amerika Selain di JemberSahabat Fastrans Travel, Khalayak di Jember tengah sempat digegerkan oleh pohon yang mengeluarkan suara tangisan perempuan. Ternyata, Di AS juga ada pohon menangis.

Baru-baru ini masyarakat di Dusun Krajan, Desa Mojosari, Kecamatan Puger, Jember, dibuat heboh akan pohon yang mengeluarkan suara seperti perempuan. Tak hanya di Jember, AS juga punya pohon menangis atau yang dikenal sebagai Weeping Willow. Weeping sendiri memiliki arti menangis dalam bahasa Inggris.

Pohon Menangis di Amerika Selain di Jember

Dikumpulkan detikcom dari berbagai sumber, Sabtu (18/1/2020), salah satu yang cukup populer adalah pohon weeping willow bernama Cher di La Plaza Cultural de Armando Perez, Washington AS seperti diberitakan situs Atlas Obscura.

Pohon willow menangis bernama Cher itu begitu dicintai oleh masyarakat dan komunitas yang sehari-harinya mampir ke Taman La Plaza Cultural de Armando Perez. Hanya di awal tahun 2017 silam, Cher mulai menunjukkan tanda penuaan yang berakibat pada patahnya sejumlah batang utama hingga munculnya jamur di sekitar batangnya.

Mendapati kondisi Cher tersebut, pihak Departemen Lingkungan setempat pun berinisiatif untuk memotong Cher. Alhasil, sejumlah anggota masyarakat dan komunitas memadati pohon itu untuk menunjukkan penghormatan terakhir.

Baca Juga : Bali Cek Status Kesehatan Turis Setelah Ramai Virus Corona

Berdasarkan informasi dari koran lokal La Plaza, Cher diketahui telah ada di taman itu sejak sekitar 41 tahun yang lalu. Tak sedikit masyarakat setempat yang merasa kehilangan.

“Ketika ia pergi (Cher), kami akan sangat merindukannya. Mereka seperti ikon dari tempat ini,” ujar pengurus kebun,” Ross Martin seperti diberitakan media DNA info.

Itulah kisah pohon menangis dari Amerika. Mungkin memang sedikit berbeda dari di Jember, tapi sama-sama menyita perhatian dari masyarakat sekitar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *