Kawasan Taman Nasional Komodo (Pulau Komodo) – Seperti kamu tau, kalau Pulau Komodo ini termasuk dalam 7 keajaiban dunia, karena memiliki Keindahan alamnya. Tapi pernahkah kalian tau legenda dibalik Pulau Komodo ini? Kita patut berbangga dengan cagar warisan dunia yang ada di dalam negeri kita yang tercinta ini.
Kawasan Taman Nasional Komodo (Pulau Komodo)
Hewan Komodo (The Dragon) yang termasuk spesies kadal (Varanus komodoensis) ini dulunya punya panggilan “Orah” oleh masyarakat setempat. Legenda Pulau Komodo ini bercerita tentang seorang putri yang bernama Putri Naga, dan ia hidup disebuah pulau terpencil dan menikah dengan Moja, seorang pemuda pulau sebrang. Lalu Putri Naga ini mengandung anak dan melahirkan anak kembar dan berjenis kelamin laki-laki, hanya saja salah satu anaknya memiliki keadaan fisik yang berbeda, dan lebih mirip hewan kadal. Keadaan anak ini membuat orang tuanya malu. Dan anak yang “berbeda” ini diberi nama “Orah” dan Gerong untuk nama bayi yang berfisik normal.
Orah diasingkan kedalam hutan karena kedua orang tuanya malu, sedangkan Gerong diasuh sendiri oleh kedua orang tuanya. Singkat cerita Gerong tumbuh besar dan memiliki fisik yang gagah. Hingga suatu saat Gerong bermaksud memburu rusa di hutan, dan ia bertemu dengan kadal raksasa di dalam hutan. Gerong bermaksud untuk memburu kadal raksasa tersebut, namun dicegah oleh ibunya (Putri Naga). Dan Putri Naga menjelaskan bahwa kadal raksasa tersebut merupakan saudara kembar Gerong yang bernama Orah.
Maka sejak itulah masyarakat sekitar memperlakukan bahwa Komodo atau kadal besar itu sebagai saudara. Demikian lah mitos singkat tentang Komodo dan hingga sekarang hewan tersebut masih terjaga dengan baik di Pulau Komodo ini.
Bagaimana keadaan pulau Komodo sekarang setelah pemerintah berencana untuk membangun proyek “Jurassic Park”? Diambil dari laman Liputan6.com (2 Nov 2020), bahwa masyarakat Pulau Rinca, NTT dalam dua tahun terakhir ini menolak rencana pemerintah membangun “Jurassic Park”, meraka beranggapan bahwa tanpa di modernisasi pun kunjungan wisata ke Taman Nasional Komodo memiliki trend naik tiap tahunnya. Menurut Ketua Asosiasi Kapal WIsata Pulau Rinca Ahyar Abadi, justru para wisatawan memiliki kecenderungan untuk menikmati keasrian alami pulau ini selain ingin melihat hewan purba yang masih ada ini.
Selain itu hewan purba ini merasa terusik dengan bunyi mesin dari Pelabuhan maupun tempat wisata sekitar resort. Sebab, hewan Komodo ini cenderung soliter tak mau terusik dengan bunyi-bunyi asing. Selain masyarakat sekitar, WALHI (Wahana Lingkungan Hidup) sebuah LSM yang tak setuju pada proyek wisata ini, mereka menyoroti ketiadaan analisis dampak lingkungan dan rencana pengelolaan lingkungan dan rencana pemantauan lingkungan untuk mengukur dampak pembangunan terhadap lingkungan maupun keberadaan Komodo. “Harusnya pemerintah focus pada urusan genetic, ekosistem antropologi dan hubungan sosial dengan masyarakat setempat. Jadi wisata itu yang harusnya dipromosikan, wisata peradaban Komodo”.
Tetapi pemerintah meyakinkan bahwa proyek wisata modern ini sebagai upaya penataan meyeluruh Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Labuan Bajo di NTT, yang bertujuan untuk melindungi Taman Nasional Komodo sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO. Claim pemerintah “kami selalu didampingi oleh ranger dari Balai Taman Nasional Komodo, sehingga pembanguanan tersebut tidak merusak dan mengganggu habitat asli Komodo”.
Selama pembangunan Balai Taman Nasional Komodo menutuo resort Loh Buaya sejak 26 November 2020 hingga 30 Juni 2021 yang dievaluasi setiap dua pekan. Sedangkan lokasi lain seperti Padar, Loh Liang, Pantai Pink dan lokasi menyelam Karang Makasar, Batubolang, Siaba, Mawanap tetap dibuka.
Meteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan untuk kegiatan penataan Kawasan Pulau RInca meliputi:
- Dermaga Loh Buaya
- Bangunan pengamanan pantai sekaligus mempunyai fungsi sebagai akses jalan setapak untuk masuk dan keluar Kawasan tersebut.
- Elevated Deck pada ruas eksisting, berfungsi sebagai akses yang menghubungkan dermaga. Pusat informasi, penginapan ranger, guide dan peneliti. Dan bangunan ini dirancang setinggi 2 meter agar tidak mengganggu aktifitas hewan Komodo dan hewan lainnya sekaligus melindungi keselamatan pengunjung.
- Bangunan Pusat Informasi yang terintegrasi dengan Elevated Deck, kantor resort, guest house dan cafetaria.
- Bangunan penginapan untuk semua petugas yang terlibat seperti ranger, guide, dan peneliti yang dilengkapi pos penelitian dan pemantauan habitat Komodo.
Setelah tahu keadaan terbaru Pulau Komodo dan sekitarnya, apa kalian tahu informasi lainnya tentang Pulau Komodo?
Pada tahun 1910, Letnan Jacques Karel Henrivan Steyn van Hensbroek ditempat di Pulau Flores Indonesia Timur oleh pemerintah kolonial Belanda, dan saat itu ia menerima kabar tentang “buaya darat” yang mempunyai ukuran besar yang hidup di Pulau Komodo oleh masyarakat lokal. Tak lama ia pun berangkat ke pulau tersebut untuk melihat langsung. Dan ia Kembali dengan foto dan kulit binatang tersebut yang ia kirim ke Pieter Puwens, yang saat itu menjabat sebagai Direktur Java Zoological Museum dan Botanical Gardens Buitenzorg yang sekarang disebut Kebun Raya Bogor.
Terdapat berbagai macam pemandangan alam yang indah di Pulau Komodo, Pulau Padar, Pink Beach dan lain sebagainya. Di Pulau ini bukan hanya Komodo sebagai daya tariknya, tetapi selain memiliki keindahan alam dan alam dasar laut. Botanik alamnya dan satwa lainnya juga tidak bisa kalian lewatkan. Gugusan pulau dan lautnya yang masih asri menjadi daya Tarik lain yang membuat kalian ingin kesini.
Paket Labuan Bajo Min 10 PaxRp.7.700.000,- / pax (Min 10 org) |
Day 1, Senin, Des 2020 (Snack, Makan Pagi, Makan Siang dan Makan Malam) Anda akan kami jemput pada pukul 05.00 (Bandung), beramah tamah dengan Tour Leader kami dan melanjutkan perjalanan menuju Soekarno – Hatta International Airport dengan menggunakan bus pariwisata (Pembagian Snack). Diperkir akan tiba di Airport Halim pada pukul 08.00 WIB (pembagian breakfast box). Melanjutkan perjalanan menuju Labuan Bajo dengan menggunakan Pesawat Garuda Indonesia (GA-453) pada pukul 10.55 WIB. Diperkirakan tiba di Bandara Labuan Bajo pada pukul 14.30 WITA. Melanjutkan perjalanan menuju local resto untuk makan siang. Setelah makan siang anda akan kami antar untuk langsung menuju hotel (istirahat sejenak). Pada pukul 19.00 WITA, andaakan kami antar menuju local resto untuk makan malam. Kembali ke hotel (istirahat, free program). |
Day 2, Selasa, Des 2020 (Makan Pagi, Makan Siang dan Makan Malam) Sarapan di hotel (06.00 – 08.00). melanjutkan perjalanan menuju Pulau Kelor untuk berenang dan snorkeling di pantai berpasir putih. Melanjutkan perjalanan menuju Pulau Rinca (trekking untuk melihat buaya darat KOMODO dan binatang liar lainnya dan juga Pulau Padar. Tentunya diselingi oleh makan siang dan makan malam. Dan hari ini anda akan bermalam di Pulau Padar. |
Day 3, Rabu, Des 2020 (Makan Pagi, Makan Siang dan Makan Malam) Sarapan di hotel (06.00 – 08.00). Hari ini anda akan kami ajak menuju Pulau Komodo, Pink Beach dan Manta Point. Tentunya dengan diselingi makan siang dan makan malam. Kembali menuju Labuan Bajo untuk bermalam disana. |
Day 4, Kamis, Des 2020 (Makan Pagi, Makan Siang dan Makan Malam) Sarapan di hotel (06.00 – 08.00). persiapan check out, dan melanjutkan perjalanan menuju Goa Batu Cermin. Melanjutkan menuju local resto untuk makan siang. setelah makan siang anda akan kami antar menuju Bandara Labuan Bajo untuk kembali ke Jakarta. Kembali ke Jakarta dengan menggunakan pesawat Garuda Indonesia (GA-453). Berangkat pada pukul 15.15 WITA. diperkirakan tiba di Jakarta pada pukul 16.45 WIB. Melanjutkan perjalanan menuju local resto di rest area tol untuk maka nmalam. Diperkirakan tiba pada pukul 21.00 WIB (Bandung) dan tur telah berakhir. |
INCLUDE :
EXCLUDE :
Catatan Penting!!
Other Term Of Payment : Info Lengkap : |
Selain untuk menikmati pantai dan alam bawah laut yang indah, di sekitar Pulau Komodo ini ada juga Pulau Padar, di Pulau ini kalian dapat menikmati padang savanna yang bisa kamu jadikan spot foto untuk di upload ke media sosial mu. Selain Pulau Padar, anda juga dapat mengunjungi Pink Beach yang sangat eksotis dan cukup terkenal.
Aktivitas Snorkeling kalian akan semakin menarik jika kalian mengunjungi Pulau Kelor, yang lebih menakjubkan perairan Taman Nasional Pulau Komodo merupakan jalur migrasi 10 jenis lumba-lumba dan 5 jenis paus dunia. Belum lagi Manta Point yang akan memberikan kalian pengalaman lain snorkeling dan diving disini.