Arab Saudi Setop Umrah, dalam 2 Minggu Biro Travel Rugi Rp 1 Triliun – Sahabat Fastrans Travel Bandung, Pemerintah Arab Saudi memutuskan untuk menangguhkan sementara jemaah umrah termasuk dari Indonesia. Potensi kerugian seluruh biro penyelenggara perjalanan umrah diprediksi mencapai Rp 1 triliun.
Arab Saudi Setop Umrah, dalam 2 Minggu Biro Travel Rugi Rp 1 Triliun
“Kerugiannya kurang lebih kalau seandainya kita nanti yang ke depannya ini batal nggak boleh berangkat, ya kali aja 50 ribu (jemaah) dikali (biaya umrah) Rp 20 juta rata-rata,” kata Ketua Umum Sarikat Penyelenggara Umroh dan Haji (SAPUHI) Syam Resfiadi saat dihubungi detikcom, Kamis (27/2/2020).
Kerugian tersebut hanya untuk hitungan 2 minggu ke depan saja. Semakin lama Arab Saudi menyetop jemaah umrah dari luar negaranya, kerugian biro travel bakal makin membengkak.
Hitung-hitungannya adalah, kata dia jemaah umrah dari Indonesia sekitar 110 ribu dalam sebulan. Untuk dua minggu ke depan ada sekitar 50-60 ribu calon jemaah yang siap berangkat. Mereka bisa gagal berangkat karena Arab Saudi menangguhkan sementara pembuatan visa ke negaranya.
Jumlah jemaah tersebut tinggal dikalikan dengan biaya umrah yang rata-rata Rp 20 juta, yang hasilnya Rp 1-1,2 triliun.
“Kerugian yang bisa ditimbulkan kurang lebih kalau sebulan rata-rata dari Indonesia sekitar 110 ribu jemaah, ya 14 hari ke belakang itu masa berlaku visa, artinya 2 minggu ya kita perkirakan sekitar 50 sampai 60 ribu jemaah lagi menunggu daftar berangkat nih,” jelasnya.
Namun pihaknya berharap uang jemaah yang sudah mereka bayarkan ke maskapai untuk pembelian tiket dan pihak hotel untuk pemesanan kamar tidak hangus agar pihaknya tidak menanggung rugi.
“Itu akan bisa kita negosiasikan ke airline bahwa yang nggak bisa dapat visa mohon jangan dibatalkan depositnya atau pembayaran tiketnya, tapi dijadikan uang muka sampai nanti keberangkatan selanjutnya,” tambahnya.
Sebagai informasi, Pemerintah Arab Saudi memutuskan untuk menangguhkan sementara kedatangan jemaah umrah dari luar negaranya. Hal itu diungkapkan pihak Kementerian Luar Negeri Arab Saudi pada Kamis waktu setempat. Saudi menjelaskan larangan itu merupakan langkah pro-aktif guna mencegah penyebaran virus corona (COVID-19).
“Dalam rangka upaya melakukan perlindungan yang maksimal terhadap keamanan warga negara, penduduk dan siapapun yang berencana datang ke wilayah Kerajaan Arab Saudi untuk melakukan ibadah umrah atau mengunjungi Masjid Nabawi, atau kunjungan wisata, dan berdasarkan rekomendasi dari lembaga kesehatan Pemerintah Kerajaan untuk menerapkan standar pencegahan tertinggi, serta dalam rangka melakukan langkah proaktif guna menangkal masuk dan menyebarnya virus corona baru (COVID-19) ke wilayah Kerajaan Arab Saudi,” demikian rilis dari Kemlu Arab Saudi yang diterima detikcom setelah diterjemahkan Dubes RI Agus Maftuh Abegebriel, Kamis (27/2/2020).
Baca Juga : Gara-Gara Virus Korona, Menteri Wishnutama Revisi Target Wisman 2020
Saudi menyatakan pemerintah saat ini terus mengawasi perkembangan penyebaran virus corona. Pemerintah Saudi pun telah menerapkan standar internasional untuk mencegah dan menangani wabah yang telah menewaakan ribuan orang tersebut.
“Kementerian Luar Negeri Kerajaan Arab Saudi menyatakan bahwa otoritas kesehatan Pemerintah Kerajaan saat ini masih terus mengawasi perkembangan penyebaran virus corona baru (COVID-19), dan Kementerian Luar Negeri tegaskan keinginan kuat Pemerintah Kerajaan melalui lembaga kesehatan terkaitnya untuk menerapkan standar internasional terkait pencegahan dan penanganan wabah ini, serta mendukung upaya dari negara-negara dan organisasi internasional terutama WHO, untuk menghentikan penyebaran, pengendalian dan pemunahan virus ini,” lanjutnya.
Saudi menegaskan larangan kunjungan warga negara asing untuk umrah hingga mengunjungi Masjid Nabawi, Madinah itu hanyalah sementara. Pihaknya akan terus melakukan evaluasi terhadap penerapan larangan tersebut.
“Pemerintah Kerajaan Arab Saudi menegaskan bahwa langkah-langkah tersebut di atas adalah sementara, dan penerapannya akan terus di evaluasi oleh lembaga-lembaga kompeten yang terkait. Pemerintah Kerajaan Arab Saudi tetap mendukung upaya internasional guna membatasi penyebaran virus ini. Selanjutnya Kementerian Luar Negeri meminta warganegara Arab Saudi untuk tidak bepergian ke negara-negara yang saat ini terkena wabah virus Corona baru (COVID-19),” pungkas Kemlu Saudi.
Sumber : Detik Travel